Concept of Independent Character Based on Pathfinder (Cross Case Study)

Abstract

This research aims to analyze the concept of independent character by looking at it from a scouting perspective. This research explains how scouting and Hisbul Wathan explain the idea of independent character. A qualitative approach was used to describe this study by taking a cross-case study type with the study locus in two different institutions that implement the character of independence through scouting education. Data collection techniques through interviews, observation, and documentation. Data analysis techniques use data condensation, data presentation, and conclusions. This research reveals that the concept of independent character based on scouting grows together with the education and routine training of Hizbul Wathan and Scouts. The thoughts of KH. Ahmad Dahlan inspired the idea of independence in Hizbul Wathan. Ahmad Dahlan is a responsible, skilled, independent and disciplined human being. The concept of independence in Scouting follows up on the Minister of Education and Culture of the Republic of Indonesia Regulation Number 23 of 2015 concerning the Development of Character. The limitation of this research is that it focuses on scouting to explain the concept of independence. Meanwhile, originality lies in the scouting movement as an independent character education concept.

Downloads

Download data is not yet available.

References

[1] Anwar, S., Arifin, S., Humaidi, N., & Ikhwan, A. (2023). Muhammadiyah Boarding School Curriculum in Indonesia: Insights into Building Nation Generation Building Agenda. Firdaus Journal, 3(1), 10–18. https://doi.org/10.37134/firdaus.vol3.1.2.2023%20
[2] Anwar, S., & Salim, A. (2018). Pendidikan islam dalam membangun karakter bangsa di era milenial. Al-Tadzkiyyah: Jurnal Pendidikan Islam, 9(2), 233–247. https://doi.org/10.24042/atjpi.v9i2.3628
[3] Arifa, F. N. (2019). Pencegahan kekerasan melalui pendidikan karakter. Pusat Penelitian Badan Keahlian DPR RI. https://www.academia.edu/38997678/2019_8_Pencegahan_Kekerasan_Melalui_Pendidikan_Karakter
[4] Artandiana, A. P., Wangi, E. N., & Nuraini, N. (2020). Studi Deskriptif Implementasi Pendidikan Karakter Pada SD Cemara Kota Bandung. Pusat Penelitian Badan Keahlian DPR RI, 6(2). http://dx.doi.org/10.29313/.v6i2.22404
[5] Asa, A. I. (2019). Pendidikan karakter menurut Ki Hadjar Dewantara dan Driyarkara. Jurnal Pendidikan Karakter, 9(2), 245–258. https://doi.org/10.21831/jpk.v9i2.25361
[6] Asrivi, Q. E. S. (2020). Implementasi pramuka sebagai ekstrakulikuler wajib kurikulum 2013 sekolah dasar. Jurnal Pendidikan Dasar: Jurnal Tunas Nusantara, 2(2), 255–268.
[7] Atmawarni. (2022). Penerapan pendidikan karakter dalam membentuk kepribadian santri di pesantren. Keguruan: Jurnal Penelitian, Pemikiran Dan Pengabdian, 10(1), 1–5. https://jurnal.uisu.ac.id/index.php/Keguruan/article/download/5038/3610
[8] Creswell, J. W. (2019). Research Design: Qualitative, Quantitative, and Mixed Methods Approaches. London: Sage Publications.
[9] Efendi, M. (2018). Penerapan pendidikan karakter melalui program gerakan kepanduan hizbul wathan pada sekolah dasar muhammadiyah VI palembang. Conciencia, 17(1), 27–39. https://doi.org/10.19109/conciencia.v17i1.1581
[10] Efianingrum, A., Dwiningrum, S. I. A., & Nurhayati, R. (2021). Aktivitas sekolah yang rentan terjadi bullying di kalangan siswa. Foundasia, 12(1), 37–43. https://doi.org/10.21831/foundasia.v12i1.43465
[11] Fahyuni, E. F. (2020). Implementasi Gerakan Kepanduan Hizbul-Wathan untuk meningkatkan karakter kepemimpinan siswa di mi muhammadiyah 3 penatarsewu. International Journal on Integrated Education, 3(Ix), 117–123.
[12] Fikri, M. A. Al. (2019). Penguatan pendidikan karakter melalui ekstrakurikuler hizbul wathan dan implikasinya terhadap ketahanan pribadi siswa. Jurnal Pendidikan Dan Pembelajaran Edudikara, 4(1), 52–62. https://seminar.uad.ac.id/index.php/semhasmengajar/article/view/14926
[13] Giri, I. M. A. (2020). Pendidikan karakter berbasis budaya sebagai solusi degradasi bangsa. Purwadita: Jurnal Agama Dan Budaya, 4(1), 59–66. https://doi.org/10.55115/purwadita.v4i1.540
[14] Hidayah, I. N., Purwanto, E., & Anwar, S. (2020). Ketidaksantunan ujaran kebencian dalam akun gosip di media sosial instagram. Jurnal Ilmiah Kebudayaan SINTESIS, 14(2), 148–155. https://doi.org/10.24071/sin.v14i2.2767
[15] Hidayat, M. F., & Purnomo, B. (2021). Pembentukan Karakter Nasionalisme Peserta Didik Melalui Ekstrakurikuler Hizbul Wathan. JEJAK : Jurnal Pendidikan Sejarah & Sejarah, 1(1), 01–15. https://doi.org/10.22437/jejak.v1i1.13274
[16] Huberman, M., & Johnny, S. (2014). Qualitative Data Analysis, A Methods Sourcebook. Terjemahan Tjetjep Rohindi Rohidi (3rd ed.). UI-Press.
[17] Ikhwan, A., Mu’awanah, E., & Rohmad, A. (2020). Development of Curriculum Keaswajaan (Nahdlatul ‘Ulama) in Character Formation: Moral Study on Islamic Education. Global Perspectives on Teaching and Learning Paths in Islamic Education, 92–117. https://doi.org/10.4018/978-1-5225-8528-2.ch006
[18] Irwan, Haris, A., Khozin, Hendra, & Anwar, S. (2023). Unveiling Maja Labo Dahu: a Local Wisdom in Implementing Character Values. Tadris: Jurnal Keguruan Dan Ilmu Tarbiyah, 8(2), 1–13. https://doi.org/10.24042/tadris.v8i2.18144
[19] Irwansyah, A., & Chotimah, C. (2020). Pengembangan pendidikan karakter melalui pendidikan kemandirian di pondok pesantren kyai mojo tembelang jombang. Education and Management Studies and Management Studies, 3(3), 33–42. https://ojs.unwaha.ac.id/index.php/joems/article/view/240
[20] Karimah, V. A., Anggraini, Y., Agustin, W., Putri, W. R., & Asvio, N. (2023). Peran Orang Tua Terhadap Perkembangan Pendidikan Anak Tunalaras. Jurnal Inovasi Penelitian, 4(1), 125–130. https://doi.org/0.55583/jkip.v4i1.616
[21] Kuswanto, C. W., & Syahrudin, I. S. (2021). Implementasi pendidikan karakter melalui kegiatan kepanduan hizbul wathan (HW). Elementary: Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar, 7(2), 175–188. https://doi.org/10.32332/ejipd.
[22] Laksono, F., & Widagdo, A. (2018). Pengaruh ekstrakulikuler pramuka terhadap kedisiplinan dan kemandirian siswa. Joyful Learning Journal, 7(1), 63–71. https://doi.org/10.32832/jpls.v12i1.2882
[23] Listiowaty, E., & Mitrohardjono, M. (2019). Strategi pengembangan karakter dalam kegiatan kepanduan hizbul wathan (HW) studi kasus pada sekolah dasar muhammadiyah 5 kebayoran baru. Jurnal Tahdzibi : Manajemen Pendidikan Islam, 4(2), 103–110. https://doi.org/10.24853/tahdzibi.4.2.103-110
[24] Nabillah, A. H. (2023). Interview with Alzhena Hanifah Nabillah, a Grade VII Student at Muhammadiyah 1 Middle School, Magetan.
[25] Nasution, N., Rahayu, R. F., Yazid, S. T. M., & Amalia, D. (2018). Pengaruh kemandirian belajar terhadap hasil belajar siswa. Jurnal Pendidikan Luar Sekolah, 12(1), 9. https://doi.org/10.32832/jpls.v12i1.2879
[26] Permedi, E. R. (2018). Penerapan pendidikan karakter di kesetaraan paket C melalui kegiatan ekstrakurikuler pramuka. Comm-Edu, 1(3), 14–19. http://dx.doi.org/10.22460/comm-edu.v1i3.2228
[27] Permendikbud. (2015). Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2015 tentang Pendidikan Kepramukaan Sebagai Ekstrakurikuler Wajib pada Pendidikan Dasar dan Menengah.
[28] Prastomo, W., Huliyah, M., Nasrudin, M., Kusumawati, I., Nuryati, N., & Ari Bowo, A. N. (2019). Hizbul wathan bagi pendidikan kemandirian tingkat sekolah dasar. Nuansa Akademik: Jurnal Pembangunan Masyarakat, 4(1), 47–62. https://doi.org/10.47200/jnajpm.v4i1.506
[29] Pratiwi, I. D., & Laksmiwati, H. (2016). Kepercayaan diri dan kemandirian belajar pada siswa SMA Negeri “X.” Jurnal Psikologi Teori Dan Terapan, 7(1), 43. https://doi.org/10.26740/jptt.v7n1.p43-49
[30] Puguh. (2023). Interview with the Principal of Muhammadiyah 1 Middle School, Magetan.
[31] Ridwan, Y., & Ikhwan, A. (2021). Education of Religious Characters in Indonesia. 2nd Annual Conference on Blended Learning, Educational Technology and Innovation (ACBLETI 2020), 435–440. https://doi.org/10.2991/assehr.k.210615.083
[32] Rofiah, A. (2019). Implementasi program pendidikan karakter dan program gerakan literasi sekolah dalam membentuk sikap kemandirian belajar siswa di sdn percobaan 2 dan sd muhammadiyah sapen. G-Couns: Jurnal Bimbingan Dan Konseling, 3(2), 172–180. https://doi.org/10.31316/g.couns.v3i2.310
[33] Rukmini, E. (2023). Interview with the Principal of SMP Negeri 1 Barat, Magetan.
[34] Rusli. (2016). Pendidikan karakter menuju masyarakat beradab. Jurnal Ilmiah Kreatif, 14(1), 18–27. https://doi.org/10.52266/kreatif.v14i1.803
[35] Sasmito, W. B. (2023). Interview with the Supervisor HW of Muhammadiyah 1 Middle School, Magetan.
[36] Setia, R. E. (2023). Interview with Raka Eka Setia, a Grade VII Student at Muhammadiyah 1 Middle School, Magetan.
[37] Sukamta, E., Hamidi, A., & Wahyuni, S. (2023). Interview with Teacher of SMP Negeri 1 Barat, Magetan.
[38] Suparno. (2013). Studi korelasi pendidikan karakter dalam keluarga dan religiusitas pada komunitas remaja hijabers. Jurnal Psikologi Undip, 12(1), 44–47. https://doi.org/10.14710/jpu.12.1.1-4
[39] Taufiq, M. (2018). Revitalisasi Pendidikan Karakter di Era Global; Penanaman Nilai dan Pendekatan Instruksional. Jurnal TARBAWI, 7(1), 33–46. https://doi.org/10.36781/tarbawi.v7i1.54
[40] Woro, S., & Marzuki, M. (2016). Peran kegiatan ekstrakurikuler pramuka dalam pembentukan karakter tanggung jawab peserta didik di SMP Negeri 2 Windusari Magelang. Jurnal Pendidikan Karakter, VI(1), 59–73. https://doi.org/10.21831/jpk.v0i1.10733
[41] Yin, R. K. (2013). Studi Kasus: Desain dan Metode (Case Study Research: Design and Methods), trans. oleh M. Djauzi Mudzakir. PT. Raja Grafindo.
[42] Yuliastuti, A. (2023). Interview with the Deputy Head of Curriculum of SMP Negeri 1 Barat, Magetan.
Published
2024-08-04
How to Cite
HIDAYAT, Samsul et al. Concept of Independent Character Based on Pathfinder (Cross Case Study). Al-Hayat: Journal of Islamic Education, [S.l.], v. 8, n. 2, p. 804-816, aug. 2024. ISSN 2599-3046. Available at: <https://alhayat.or.id/index.php/alhayat/article/view/672>. Date accessed: 07 feb. 2025.